Bupati Bartim: Pendidikan Seksualitas yang Benar adalah Kunci Perlindungan Generasi Muda

Mewakili Bupati Barito Timur M.Yamin, Asisten I Setda Bartim Ari Panan P.Lelo saat membuka acara sosialisasi Sex Education yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Barito Timur di Aula Hotel Ade, Tamiang Layang, Jumat (20/6).

TAMIANG LAYANG — Pemerintah Kabupaten Barito Timur menegaskan komitmennya dalam melindungi generasi muda melalui edukasi seksual yang benar dan bertanggung jawab. Hal ini tercermin dalam kegiatan sosialisasi Sex Education yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Barito Timur di Aula Hotel Ade, Tamiang Layang, Jumat (20/6).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Setda Bartim, Ari Panan P. Lelo, mewakili Bupati Barito Timur M. Yamin yang sedang melaksanakan tugas diluar daerah. Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten I, Bupati Bartim menegaskan bahwa pendidikan seksualitas yang benar bukan lagi hal tabu, melainkan kebutuhan mendesak di tengah derasnya arus informasi digital.

“Di era keterbukaan informasi, anak-anak kita sangat mudah terpapar konten yang menyesatkan. Tanpa pemahaman yang benar, mereka sangat rentan terhadap berbagai risiko—dari kehamilan dini hingga penyakit menular seksual,” tegas Bupati.

Lebih jauh dijelaskan, pendidikan seksual yang tepat bukan hanya menyangkut persoalan biologis, tetapi juga mencakup pemahaman kesehatan reproduksi, pencegahan kekerasan seksual, pentingnya persetujuan (consent), menjaga batas pribadi, serta nilai etika dan tanggung jawab dalam hubungan sosial.

Sosialisasi ini diikuti oleh pelajar SD, SMP, SMA/SMK sederajad, anggota karang taruna, guru, orang tua, dan berbagai elemen masyarakat. DP3AKB menghadirkan dua narasumber profesional, yakni dr. Hastin Pangastuti, Sp.OG dokter spesialis Obsteri dan Ginekologi, dan dr. Metia Gledis Gilang Gentong, Sp.An, spesialis Anestesi, yang membawakan materi dengan pendekatan interaktif seperti diskusi kelompok, video edukasi, dan sesi tanya jawab.

Bupati pun mengapresiasi kolaborasi lintas sektor yang telah terbangun dalam kegiatan ini, dan berharap program edukasi seksual terus digalakkan demi membentuk generasi muda yang sehat, sadar, dan siap menghadapi tantangan zaman.

“Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar, dan menjadi pondasi kuat bagi anak-anak kita untuk tumbuh sebagai pribadi yang bertanggung jawab dan beretika,” pungkasnya.

Kepala DP3AKB Barito Timur, Hotmaria

Sementara itu, Kepala DP3AKB Barito Timur, Hotmaria, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membongkar stigma seputar seksualitas yang selama ini membuat remaja enggan berbicara dan belajar secara terbuka. “Peserta mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang pubertas, fungsi organ reproduksi, serta risiko hubungan seksual yang tidak aman. Juga ditekankan pentingnya komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,” jelasnya.

Hasil evaluasi menunjukkan dampak awal yang positif. Banyak peserta mengaku lebih percaya diri, terbuka, dan memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta menghargai batas pribadi. Namun, Hotmaria mengakui masih ada tantangan, seperti keterbatasan waktu dan adanya resistensi budaya.

“Untuk itu kami merekomendasikan agar sosialisasi ini dilakukan secara berkelanjutan, menjangkau wilayah yang lebih luas, dan melibatkan tokoh agama maupun masyarakat untuk memperkuat penerimaan di tingkat lokal,” tutupnya.(asa/win)

 1,171 total,  1,171 kali dibaca hari ini

Warta Terkait

Leave a Comment

13 − thirteen =